Rabu, 21 Mei 2014

9 Alasan kenapa Paris adalah kota paling romantis sedunia

9 Alasan kenapa Paris adalah kota paling romantis sedunia

Paris selalu menjadi destinasi favorit bagi pasangan pengantin baru. Selain eksotis, Paris juga disebut-sebut sebagai kota paling romantis sedunia. Mag for Women pun mengungkap alasan kenapa Paris bisa jadi kota paling romantis. Simak selengkapnya.

SejarahParis adalah tanah seni dan para seniman itu sendiri. Di dalamnya penuh dengan bangunan dan cerita sejarah kuno di baliknya.

PelayananBerkunjung ke Paris membuat seseorang diperlakukan seperti raja. Sebab bangunannya begitu megah dan pelayanan di sana juga sungguh mewah.

Menara EiffelTidak lengkap rasanya jika ke pergi ke Paris tanpa mampir ke menara Eiffel. Tempat tersebut bahkan sering digunakan banyak orang untuk melamar kekasihnya.

PemandanganEntah itu melamar, menikah, atau menghabiskan bulan madu, Paris mampu menyajikan pemandangan yang cocok untuk seluruh momen tersebut bagi para pasangan.

MakananMenikmati makan malam di Prancis adalah hal romantis yang bisa dilakukan para pasangan. Sebab selain terkenal dengan makanannya yang mewah, jangan lupakan sajian wine yang menggiurkan.

Di jalanBanyak sekali pasangan di jalan-jalan Prancis yang terlihat berduaan. Suasana seperti itu pun mendukung bagi para pasangan yang menginginkan hal paling romantis saat berduaan.

PetualanganJika tidak suka mengumbar kemesraan di tempat umum, pasangan yang datang ke Prancis juga bisa berpetualang dengan mengunjungi situs dan makam kuno yang tetap membawa suasana romantis.

MuseumAda puluhan pameran seni yang dilangsungkan di Paris setiap harinya. Selain itu, museum di Paris juga begitu cantik dan memiliki kesan romantis bagi para pengunjungnya.

Jembatan harapanSalah satu alasan kenapa Paris jadi kota paling romantis sedunia adalah ada jembatan harapan di sana. Konon legenda mengatakan kalau apapun yang diungkapkan di atas jembatan dan menguncinya dengan ciuman mampu menjadi kenyataan.
Itulah alasan kenapa Paris adalah kota paling romantis sedunia. Setidaknya, Paris bisa dijadikan tujuan wisata yang sekali saja dikunjungi seumur hidup Anda.

Kamis, 08 Mei 2014

Tempat Wisata Favorit di Paris (Day 5 #EuropeDulu)

Paris sebagai kota yang romantis dan pusat fashion di dunia, adalah kota yang paling banyak dikunjungi di Eropa dan akan selalu menjadi kota pilihan untuk berlibur di dunia. Budaya, monumen, museum dan tempat-tempat belanja menjadikan Paris salah satu kota yang menyenangkan untuk dikunjungi. Namun dengan begitu banyaknya hal-hal yang bisa dilakukan dan terbatasnya waktu, kadang sulit untuk memilih aktivitas mana saja yang recommended. Berikut kami coba bagikan beberapa highlights tempat wisata favorit di Paris yang wajib dikunjungi.
Eiffel Tower - Tempat Wisata Favorit di Paris
Eiffel Tower – Tempat Wisata Favorit di Paris
1. Eiffel Tower
Landmark yang menjadi ikon kota Paris ini sudah pasti berada di daftar teratas tempat wisata yang wajib dikunjungi di Paris. Keseluruhan bentuk Eiffel Tower bisa dinikmati dengan sempurna dari Trocadero yakni taman indah yang berhiaskan kolam dan air mancur di seberang menara tersebut. Kalau mau naik ke atas, bersiaplah dengan antrian yang panjang. Pilihannya bisa naik ke lantai di kaki menara, atau naik sampai puncak untuk menikmati pemandangan kota Paris. Di malam hari, lampu-lampu di Eiffel Tower dinyalakan sehingga menara tersebut tampak seperti pohon Natal raksasa. Very beautiful!! :)
Eiffel Tower di malam hari
Eiffel Tower di malam hari
2. The Louvre
Museum yang menjadi setting film Da Vinci Code ini wajib dikunjungi bukan hanya karena gedung kaca segitiganya yang unik maupun lukisan Mona Lisa yang terkenal sejagad raya itu. Lukisan Mona Lisa memang wajib diintip dengan cara berdesak-desakan di antara ratusan pengunjung lainnya, namun selain itu masih banyak sekali karya-karya seni yang bisa membuat kamu terkagum-kagum walaupun kamu bukan pecinta seni. Koleksinya benar-benar menakjubkan. Galerinya sepanjang 7 km dan dibagi menjadi 4 sayap. Bagi pecinta seni pastinya satu hari tidak akan cukup jika ingin menjelajahi seluruh museum.
Museum Louvre di Paris
Museum Louvre di Paris
3. Cathedrale Notre Dame du Paris
Notre Dame ini merupakan salah satu katedral yang paling indah dan terkenal di dunia. Gedungnya merupakan penggambaran arsitektur French Gothic yang sempurna. Yang paling membuat saya ternganga adalah jendela-jendela raksasa dengan lukisan kaca patri yang indah. Selain itu atap-atapnya tinggi sekali dengan kubah berlapis-lapis. Di bagian luar gedung, dekorasi patung-patungnya memiliki detail yang menakjubkan. Untuk masuk ke dalam katedral tidak perlu bayar, namun jika ingin naik ke atas untuk melihat pemandangan dari puncak harus bayar 8 Euro. Keduanya baik yang gratis maupun yang berbayar harus antri panjang. Disarankan untuk datang pagi hari karena semakin siang antrian akan semakin panjang.
Cathedrale Notre Dame Paris
Cathedrale Notre Dame Paris
4. Arc de Triomphe
Karena sudah pernah melihat bangunan ‘tiruan’-nya di Vientiane, Laos, tentu harus melihat bangunan aslinya seperti apa. Gerbang Kemenangan yang dibangun untuk memperingati korban perang Revolusi Perancis ini berdiri di tengah persimpangan jalan yang paling ramai di Paris. Bangunan setinggi 50 meter itu sangat megah dan dekorasi pahatannya juga menakjubkan. Selain melihat dari depan, pengunjung juga bisa naik ke puncak untuk menikmati pemandangan kota. Jika menuju ke sini dari arah Louvre, kamu pasti akan melewati Jardin de Tuileries (taman indah dengan patung-patung serta air mancur), Placa de la Concorde (plaza dengan tugu obelisk) dan Champs-Elysees (jalanan lebar dengan toko-toko merk terkenal di kiri kanan). Selamat jalan kaki ;)
Arc du Triomphe yang selalu ramai di Paris
Arc du Triomphe yang selalu ramai di Paris
5. Versailles
Jika punya waktu agak lama di Paris, luangkanlah satu hari penuh untuk menjelajahi Versailles yang berlokasi sekitar 30-45 menit perjalanan kereta api dari pusat kota Paris. Lokasi yang dulunya merupakan pusat pemerintahan sebelum Revolusi Perancis ini terbagi menjadi 3 area. Chateau du Versailles yang merupakan istana megah raja-raja Perancis bisa dikunjungi dengan tiket seharga 15 Euro. Kebun-kebun super luas dan indah bisa dikunjungi dengan tiket 8.5 Euro. Atau ambil paket lengkap 3 area yang istana, kebun dan area istana Marie Antoinette (ada kebun & air mancur indah) dengan harga 18 Euro (weekdays) / 25 Euro (weekends). Kemarin kami cuma menjelajahi istana saja sudah cukup gempor. Yang bikin cape adalah antriannya yang mengular berlapis-lapis. Untuk beli tiket antri panjang ke dalam gedung, namun ternyata bisa juga beli tiket sendiri melalui mesin yang berlokasi di pintu keluar gedung tersebut (cape deh…untung baca tips dari foursquare mengenai mesin otomatis tersebut). Setelah dapat tiket, masih harus antri lagi buat masuk melalui gerbang pemeriksaan sebelum masuk ke area istana. Antrinya mengular 4 lapis dengan durasi 30-45 menit. Penjelajahan istana juga harus berdesak-desakan dengan ribuan pengunjung lainnya. Mungkin karena kemarin kami ke sana pas musim panas dan hari Minggu, pengunjungnya ramai sekali. Oh ya. Katanya tempat ini dikunjungi oleh rata-rata 30000-40000 orang per harinya. Untuk eksplore kebun, harus siap jalan kaki panas-panasan atau beli tiket kereta lagi. Tapi kalau naik kereta tidak bisa bebas foto-foto dari dekat. Walaupun terdengar merepotkan, Versailles impressive banget koq. Wajib dikunjungi kalau memang punya waktu lebih di Paris.
Chateau du Versailles
Chateau du Versailles
Selain tempat-tempat yang disebutkan di atas, Paris masih menyimpan segudang pesona lainnya. Semuanya tergantung berapa lama waktu yang dimiliki di Paris. Jika suka alam, banyak taman-taman indah yang tersebar di seluruh penjuru Paris. Jardin de Luxembourg bisa dikunjungi sekalian jika mau ke Pantheon (gedung besar yang dulunya gereja yang sekarang dijadikan tempat persemayanan tokoh-tokoh terkenal seperti Marie Curie, dll). Buat yang suka museum, banyak sekali museum yang bisa dikunjungi di Paris. Kalau tertarik dengan kuburan unik, bisa mengunjungi Catacombe du Paris (kuburan bawah tanah yang menyimpan lebih dari 6 juta tulang belulang). Tiketnya 8 Euro, harus antri dari pagi karena antrian panjang dan mereka cuma memperbolehkan 200 orang dalam waktu yang bersamaan. Bersiaplah untuk berjalan kaki di lorong gelap dengan tengkorak tersusun rapi di kiri kanan. Tempat ini tidak disarankan untuk anak-anak yang masih terlalu muda serta orang-orang yang memiliki masalah pernafasan.

 

Jembatan Cinta Paris :D

 

Kata orang Paris adalah kota yang romantis untuk memadu kasih. Ah, entahlah, apa kata orang. Masing-masing orang tentunya memiliki pandangan dan cara yang berbeda. Lagipula romantis itu tergantung juga pada moment and mood, tidak hanya pada setting. So, bagi saya romatis itu dimana saja bisa, ha ha ha. Akan tetapi mumpung saya memiliki kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi, sebaiknya saya menelusurinya.
Ketika pertama kali menginjakan kaki di kota Paris- Perancis, nampak Paris begitu padat, berdesak-desakan sejak dari airport, stasuin kereta/metro,  di sepanjang jalan, di objek-objek  wisata hingga ke cafe-cafe dan restorant. Suasana romantis mungkin sedikit terasa ketika malam tiba dan lampu-lampu taman yang menyala, cafe-cafe di sepanjan sungai Seine menyala hingga lampu menara Eiffel berkerlap-kerlip. Bagi kawaulah muda yang sedang kasmaran atau berpacaran mungkin akan lebih merasakan romantisme kota ini ketika berdiri di bawah menara Eiffel yang berelap-kelip setiap satu jam. Saya bersama Julia coba menelusuri jalan-jalan dan beberapa lokasi-lokasi tempat mangkal di kota Paris hingga kami tiba di Pont des Arts alias Jembatan Cinta. Hmmm….Nama jembatan ini pernah kudengar dari beberapa teman senior, tapi tak pernah tahu apa bentuk daripada jembatan ini, hingga berada di Inggris lalu melihat bebarapa foto posting teman di Facebook dan juga penah melihat sebuah foto dengan ratusan gembok yang dipamerkan di ruang perpustakaan University of Birmingham.
Jembatan ini bertulang baja tetapi alasnya hanya kayu yang sudah berusia puluhan tahun, dan tidak dilalui oleh mobil, bus atau sepeda motor, kecuali sepeda, tetapi jembatan ini tidak pernah sepi dari pengungjung setiap harinya. Setiap hari ratusan orang datang berdiri, memotret dan menggantungkan gembok di jembatan ini. Di seluruh dinding jembatan yang berpagar kawat ini telah digantungkan ribuan gembok berbagai jenis, bentuk dan ukuran. Setiap hari ada pasanagn muda-mudi yang datang ke jembatan ini lalu memasangkan gembok mereka dan melemparkan kuncinya ke dalam sungai. Saya dan Julia naik ke atas jembatan itu dan memandangi ribuan gembok-gembok itu terheran-heran, tapi juga cukup menggelitik, ingin ketawa ketika melihat berbagai jenis dan ukuran gembok yang tertancap di dinding jembatan itu, dari ukuran terkecil hingga gembok raksasa XXL, mugkinkah itu tanda besar-kecilnya cinta mereka? Ah, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Saya juga tidak tahu asal mula atau cerita apa yang melatarbelakangi orang-orang hingga datang dan memasang gembok dijembatan ini sebagai, lalu membuang kuncinya dalam-dalam ke dasar sungai, tapi sepertinya patutu dicoba. Hmm…kebetulan kami sedang membawa sebuah gembok kecil senilai 4 Euro yang baru saja dibeli di pedagang kaki lima di tepi sungai dekat jambatan ini. Julia kemudian menuliskan nama kami, lalu kami tancapkan di salah satu sisi utara jembatan cinta ini, lalu kami membuang kunci gembok itu jauh-jauh ke dalam sungai dan tenggelam, semoga gembok itu tergantung hingga suatu saat akan kami temui lagi.
Setelah puas memotret jembatan itu dengan segala keunikannya, saya duduk sejenak di bangku di tengah jembatan dan memandangi orang-orang di atas jembatan itu. Tidak jauh dari saya, ada dua pasang kekasih yang baru saja mengikrarkan cinta mereka di atas jembatan itu, memasangkan gembok di jembatan itu lalu membuang jauh-jauh kunci gembok itu di dalam dasar sungai, mereka tampak berpelukan mesra dan berciuman di atas jembatan itu. Tidak jauh dari saya, ada satu orang laki-laki dan seorang perempuan setengah baya, berjalan memeriksa gembok-gembok di salah satu bagain sisi selatan jembatan itu. Mereka saling berpegangan tangan erat, sepertinya mereka sedang mencari gembok mereka yang dulu pernah mereka tancapkan di atas jembatan ini sebuah wujud dari ikrar cinta mereka kala itu.  Saya teringat kisah Nada dari Banja yang jatuh cinta dengan Relja, seorang opsir Bosnia pada awal perang dunia ke dua. Ketika perang tiba Relja harus pergi meinggalkan Nada, dan ternyata Relja jatuh cinta pada seorang gadis Yunani yang kemudian membuat Relja harus meninggalkan Nada. Nada dengan cintanya yang begitu dalam kepda Relja tidak bisa menerima kenyataan ini, cintanya hanya kepda Relja seoarang, Nada lalu mengunci hatinya hanya kepada Relja dengan padlock di atas jembatan di mana mereka sering bertemu.
Ketika saya  membalikan arah pandangan saya, nampak seorang bapak dan ibu bersama dua orang anak. Anak mereka yang kedua masih kecil, sedang berlari-lari kecil di dekat ibunnya, anak mereka yang pertama sedang duduk di atas kursi roda, kemungkianan anak mereka ini disable. Mereka meneyusuri ribuan gembok-gembok itu, mencari –cari gembok yang beberapa tahun yang lalu  sang ayah dan ibu tancapkan di atas jembatan ini, mereka nampak ceria dan sang ayah tidak henti-hentinya merekam aktvitisa keluarga mereka di atas jembatan itu dengan camcorder.  Nampaknya mereka kembali mencari gembok cinta mereka setelah mereka memiliki dua orang anak. Mereka menemukan gembok itu dan sepertinya mereka menancapkan lagi dua gembok untuk dua anak mereka bergandengan dengan satu gembok yang dipasangkan sang ayah dan ibu beberapa tahun silam. Mungkin ini sebuah harapan agar mereka tetap berkomitmen dan saling mencitai dalam keluraga mereka. Hmmm… semoga …
Bagi saya sulit untuk menjelaskan fenomena ini, tetapi inilah yang sering dilakukan oleh pasangan muda di Paris, atau mereka yang datang berlibur khusus mencari suasana romantis dan mengikrarkan komitmen cinta mereka di atas jembatan ini. Sebetulnya fenomena gembok cinta ini ada terdapat di hampir setiap negera-negara di Eropa bahkan mungkin di Asia. Di Sweden, di sebuah jembatan saya menemukan juga ratusan gembok yang dipasangkan, di Hungary  saya juga menemukan ratusan gembok yang terpasang di Chain Bridge dan Liberty Bridge, di Rialto Bridge Venezia – Italia, saya juga menemukan hal yang serupa.  Tetapi tentunya masing-masing memilki cerita yang berbeda, termasuk  Pont des Arts di Paris ini yang katanya paling dikenal dan memang paling banyak gemboknya  yang pernah saya temui.

 

78 Foto Menara Eiffel Terbaik Di Sudut Yang Tepat